Puluhan Pemenang Lomba Olahraga Tradisonal Kecewa Tidak Mendapatkan Uang Pembinaan

 


Journalntbnews.com. PRAYA- Sejumlah pemenang lomba permainan olahraga tradisional pada Pekan Olahraga (POR) Usia Dini Lombok Tengah meresa kecewa lantaran tidak mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan, Kemarin.

Para pemenang sebanyak 41 orang itu hanya mendapatkan sertifikat dan piala dari pantia. Sementara bagi pemenang dicabor lain seperti sepak bola, catur, bola voly, atletik, tenis meja, pencak silat, taekwondo dan tarung derajat, secara merata diberikan uang pembinaan sesuai prestasi sebagai bentuk apresiasi.

Dari 132 daftar pemenang POR Usia Dini dari berbagai cabor, hanya lomba permainan olahraga tradisional yang tidak mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan, sehingga muncul kecemburuan sosial.

Pembagian medali dan piagam serta uang pembinaan bagi para pemenang POR Usia dini jenjang SD-SMP/sedarajat itu berlangsung di Aula PGRI Lombok Tengah.

Kepala Bidang Olahraga Dispora Lombok Tengah, H Syafruddin mengatakan, untuk lomba permainan olahraga tradisional itu penyelenggaranya langsung oleh Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Lombok Tengah. Tidak masuk dalam program Dispora Lombok Tengah.
"Jadi semuanya mereka yang menyiapkan, merencanakan serta pendanaan bukan Dispora" ucapnya.

Dijelaskan, Dispora Lombok Tengah hanya memfasilitasi dan membantu mempromosikan agenda mereka melalui kegiatan POR Usia Dini.
"Terkait hal ini sudah disosialisasikan bahwa lomba permainan olahraga tradisional ini semuanya adalah tangungjawab KPOTI Lombok Tengah, Dispora hanya membantu mensosialisasikan program mereka dalam satu agenda. Jadi terkait hadiah, piagam dari mereka " terangnya.

Rencananya, untuk cabor permainan tradisional akan dimasukan dalam agenda POR Usia Dini tahun depan dan ini akan segera dibahas bersama pengurus KPOTI Lombok Tengah.

Terpisah Kepala Dispora Lombok Tengah, H.Mahlan mengatakan, Lomba permainan olahraga tradisional bukan bagian dari POR Usia Dini. Melainkan itu program dari Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Lombok Tengah. Hanya saja Dispora Lombok Tengah mencatumkan dalam satu SK untuk membantu memfasilitasi dan mempromosikan agenda mereka.
"Yang tidak mendapatkan uang pembinaan dia numpang diacara pembagian hadiah POR Usia Dini. Untuk biayanya sudah diberikan melalui Hibah Rp 75 juta sehingga tidak dibiayai lewat POR Usia Dini" Singkatnya.

Sementara Ketua Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Lombok Tengah, Dedet Zelthauzallam saat dikomfirmasi menyampaikan, memang benar untuk pemenang Lomba permainan olahraga tradsional pantia hanya menyediakan sertifikat dan piala saja tidak ada uang pembinaan. Diikutkannya cabor permainan tradisional di perhelatan POR Usia dini alasannya agar lebih meriah dan banyak yang berpartisipasi untuk memperkenalkan dan mensosialisasikan permainan olahraga tradisional ini.
"Ini menjadi masukan kami kedepan agar lebih mateng untuk menyelenggarakan kegiatan kedepan" ucapnya.

Sementara menyingung masalah Hibah Rp 75 juta pihaknya mengaku itu diperuntukan untuk mebiayai banyak kegiatan, Seperti sosialisasi selama 1 tahun dan event-event lainnya.

Sehingga pihaknya berharap tahun depan Dispora Lombok Tengah bisa menganggarkan permainan olahraga tradisonal masuk dalam agenda POR Usia Dini untuk uang pembinaan.
"Kita baru pertama kali ikut gabung dalam kegiatan POR Usia Dini agar permainan tradisional lebih buming, sementara yang dianggarkan Dispora hanya 8 cabor untuk pembinaan. Dengan kekurangan ini Insyallah kita akan perbaiki" pungkasnya.

Terpisah Ketua KKGO Lombok Tengah, Lalu Hadid Warsito juga turut menyangkan kepada pantia khususnya Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Lombok Tengah yang tidak menyediakan uang pembinaan bagi para pemenag.
"Pada permainan olahraga tradisional anak anak merasa kecewa, karena tidak mendapatkan hadiah uang pembinaan. Jika dilihat dari antusias mereka ada peserta yang sampai di jahit betis karena alatnya tidak aman terlebih lagi guru juga merasa kecewa karena anak-anak tidak mendapatkan uang pembinaan sementara yang lain diberikan. Anak anak merasa sedih dan menangis karena ikut lomba tapi tidak diberikan hadiah" kesalnya.

Kekecewaan juga bukan hanya dirasakan oleh anak-anak, tapi guru yang keluar sebagai pemenang dalam lomba permainan olahraga tradisional juga ikut kecewa. Karena mereka sudah mengikuti lomba secara serius namun tidak diberikan apresiasi lebih

Pembagian hadiah yang dilaksanakan di Aula PGRI Kabupaten Lombok Tengah Rabu 31/07 dibagikan langsung oleh wakil bupati dan dihadiri oleh 150 anak juara lomba.

R.journalNews NTB.