Oleh : Sarjono, S.I.Kom, M.Sos
Warga Lombok Utara dan Eksponen 2008
Lombok Utara,Journalntbnews.com- TUJUH BELAS Tahun Lombok Utara pada 21 Juli mendatang bukan sekadar momentum memperingati hari bersejarah lahirnya kabupaten bersesanti Tioq Tata Tunaq ini. Namun, moment bersama untuk merangkai tenun-tenun pembangunan yang masih terfragmentasi. Merapikan dan menyulamnya kembali usai terhempas akibat bencana gempa tujuh tahun silam. Kini, tempus era bersatu dalam keberbedaan untuk menyongsong kemajuan bersama masa depan. Ibarat manusia, tujuh belas tahun bukan lagi anak-anak tapi masa remaja menuju dewasa. Energi kinetik sedang membuncah, otot-otot fisik sedang mekar hingga rasa penasaran pun menjulang tinggi.
Saat tepat bagi putra-putri Lombok Utara berikhtiar dengan sungguh-sungguh dengan niat tulus, tekad yang kuat dan semangat baja bekerja bersama setahap demi setahap merangkai tenun pembangunan yang terserak.
Kita optimis bisa menggapai masa depan yang berkemajuan dengan menanamkan spirit kolaborasi dalam ikhtiar untuk menata segenap aspek pembangunan. Kita memiliki sumber daya yang cukup untuk menggerakkan semangat sebagai kekuatan bersama menggenjot pembangunan.
Diusia 17 tahun Lombok Utara, kita merasakan masih banyak pekerjaan rumah yang membersamai daerah otonomi yang telah kita perjuangkan bersama. Sudah barang tentu memerlukan solusi pemecahan yang tepat. Mulai dari problem pariwisata, kesehatan, pendidikan, perumahan, hingga lapangan pekerjaan masyarakat kita. Sejumlah peemasalahan ini masih betah bersiluet mengitari Lombok Utara, daerah kebanggaan kita semua, tak terkecuali bagi satu orang pun yang hidup di bawah kolong langit gumi Tioq Tata Tunaq adi mirah paer daya. Memang, senyatanya tujuh belas tahun silam, pasca mekar dari Lombok Barat, kita optimis dalam asa, melompat bersama memupus ketertinggalan dalam pelbagai aspek pembangunan untuk menyejajarkan diri dengan daerah lainnya di Gumi Gora. Kini, asa itu perlu kita usung kembali dengan gerakan kolektif membangun aspek-aspek kehidupan berdaerah demi masa depan yang lebih baik dan berkah. Tentu pula, perlu dibarengi komitmen kuat berbalut ikhtiar dan doa. Sumringah pada optimisme kolektif menatap ekspektasi kemajuan bagi masyarakat lintas generasi untuk kurun jangka panjang.
Saatnya kita tertungkus lumus berlandaskan pada spirit "mempolong merenten" sebuah warisan luhur masyarakat Gumi Tioq Tata Tunaq. Semangat gotong royong dalam kebersamaan sesama putra-putri Lombok Utara sangat penting dikedepakan guna menggesa pembangunan daerah di berbagai bidang. Kolektif memperjuangkan hamparan cita-cita masa depan yang terbentang luas. Berlintang pukang menoreh hari esok yang jauh lebih baik, merengkuh kemajuan yang patgulipat menyejarah.
Kilas balik, dari timur sampai ke barat, dari utara sampai ke selatan. Dari Pandanan Sampai Ke Bayan. Dalam terminus geografi - empat perkataan ini bukanlah sekadar serangkaian ilmu bumi yang menggambarkan satu geographical and region. Tapi, satu kesatuan masyarakat dan kedaerahan yang bulat kuat. Satu kesatuan tekad dan kehendak, dinamis-dialektik, bersenyawa menjadi jiwa-jiwa yang otonom.
Maka, seluruh warga Lombok Utara haruslah berdiri tegak, menderapkan kaki di Gumi Tioq Tata Tunaq seraya tetap melangkah ke depan. Memang, kadang-kadang kehidupan ini seperti bahtera lautan yang bisa terombang-ambing. Kita perlu kembali mengingat esensi terbentuknya Lombok Utara agar dapat memahami utuh rilnya cita-cita luhur berotonomi.
Pembangunan Infrastruktur Bergerak Melaju
Perkembangan pembangunan infrastruktur dalam segala bidang harus bergerak melaju. Sarana vital untuk pemajuan aspek-aspek kehidupan bermasyarakat di satu sisi. Namun, kemampuan penyediaan kompetensi sumber daya manusia yang memadai dan terukur menjadi prasyarat utama dalam mewujudkan akselerasi pembangunan. Memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mencetak sumber daya manusia yang profesional dan mampu berkontribusi pada peningkatan produktivitas kinerja guna mengerek kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik, di sisi lain.
Belajar dari pengalaman daerah lain, pemantaatan teknologi dalam berbagai bidang kehidupan dapat mencetak sumber daya manusia yang mumpuni dalam bidangnya, sehingga mampu meningkatkan taraf hidup maupun mengalokasikan pemerataan kesempatan berkarya melalui pendistribusian sumber daya manusia secara proporsional dan versional.
Pada satu sisi, pendayagunaan kemajuan teknologi untuk percepatan dalam membangun Lombok Utara secara menyeluruh perlu digenjot melalui upaya pemerataan pembangunan yang inklusif-berkeadilan. Pada lain sisi, bagaimana pun kemajuan teknologi tidak ayal berpotensi memunculkan bias infrastruktur, suatu kondisi di mana kemajuan yang ditopang oleh ketersediaan teknologi dan infrastrukturnya namun tidak diikuti kemajuan pembangunan sosiokultural yang dibutuhkan. Dampaknya, pemanfaatan teknologi yang hadir di tengah masyarakat pada akhirnya sedikit banyak termanfaatkan secara negatif serta tidak produktif. Bias lain dari infrastruktur dalam bentuk kemajuan teknologi tak beriringan dengan kemajuan kompetensi sumber daya manusia dan kemampuan pengembangan teknologi.
Maka, kita perlu menekan bias infrastruktur melalui peningkatan kompetensi sumber daya manusia daerah. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara perlu menguatkan sinergi dengan pemerintah provinsi, pemerintah pusat dan pihak swasta untuk meningkatkan kompetensi masyarakat dalam upaya menekan bias dari pembangunan infrastruktur. Pasalnya, jumlah sumber daya manusia yang memiliki kombinasi imbang antara pengetahuan dan keterampilan praktis masih rendah. Situasi dan kondisi ini kemudian memberi ruang bagi bias infrastruktur untuk terus tumbuh, meluas, tempias, dan meluber. Dengan perkataan lain, pertumbuhan bias infrastruktur mengakibatkan kerugian riil dan non-riil dari penyalahgunaan teknologi.
Untuk menekan bias dari pembangunan infrastruktur agar tidak bertumbuh lagi, masyarakat seyogianya meningkatkan kompetensi dan kedewasaan personal dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin melaju pesat. Dalam menghadapi pesatnya perkembangan teknologi, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, mau tidak mau, harus mengambil terobosan yang relevan sembari berjibaku pada pembinaan masyarakat melalui pelatihan dan sertifikasi angkatan kerja, peningkatan keterampilan tenaga kerja di bidang teknologi, dan penciptaan pelaku usaha mikro kecil dan menengah untuk langkah awal merancang perekonomian daerah yang stabil di samping peningkatan literasi teknologi berbasiskan komunitas, kini dan masa depan.
Sejurus dengan pemberian kesempatan kepada masyarakat untuk memupuk kedewasaan personal dalam menyikapi perkembangan pesat teknologi, maka pemerintah daerah perlu merangkul stakeholder yang ansich bergelut dalam pengembangan maupun pengelolaan teknologi dalam bidangnya.
Sempenaria, mari memaknai 17 tahun Lombok Utara 2025 sebagai momentum kolektif merangkai tenun-tenun pembangunan dengan menatakelola berbagai macam aspek pembangunan, di samping terus meningkatkan kompetensi dan menjalankan prinsip-prinsip baik dalam memanfaatkan teknologi praksis-terapan untuk kehidupan. "Lombok Utara Bersatu, Lombok Utara Maju".