Udiah sebelumnya dilaporkan hilang usai melaut seorang diri untuk mencari gurita. Insiden ini memicu operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) oleh jajaran Polres Lombok Utara Polda NTB bersama tim Basarnas.
Kasus ini bermula pada Selasa (30/9/2025) sekitar pukul 06.00 Wita. Saat itu, Udiah berangkat melaut menggunakan perahu kecilnya. Namun, empat jam berselang, salah seorang warga menemukan perahu korban terombang-ambing tanpa awak di perairan takat lanter, sebelah selatan Gili Meno.
Kapolres Lombok Utara Polda NTB, AKBP Agus Purwanta, S.I.K., melalui Kasat Polairud, AKP I Gusti Made Suarjaya, mengatakan pihaknya langsung mengambil langkah cepat.
“Kami segera melaporkan ke pimpinan, mendatangi lokasi kejadian, memeriksa saksi-saksi, dan berkoordinasi dengan Basarnas untuk melaksanakan kegiatan SAR,” ujar I Gusti.
Operasi SAR dilakukan secara intensif di sekitar perairan selatan Gili Meno. Setelah pencarian yang memakan waktu berjam-jam, tim akhirnya menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia.
“Korban sudah kami temukan dan dievakuasi ke puskesmas. Setelah itu, korban diserahkan kepada keluarga yang sudah menyatakan keikhlasannya,” kata I Gusti.
Dengan ditemukannya Udiah, operasi SAR resmi dihentikan. Jenazah kemudian dimakamkan oleh pihak keluarga di Dusun Jambianom.
(D.Jntb)
